Rabu, 30 Mei 2012

Catatan Seorang kawan di dunia maya, sensasi terbang dengan Microsoft Flight Simulator

Halo Pak Abdul Haris,

Saya Eko Nugroho, hobbyist flight simulator juga.

Untuk training flight simulator setahu saya baru ada di link yang diberikan oleh rekan di Indoflyer tersebut (yang di Cipondoh/Modernland). Itu yang formal.

Namun jika ingin yang nonformal, dengan menjadi anggota Indoflyer pun, lama-kelamaan pasti akan mahir dalam hobby yang menarik ini.

Ketika membaca posting Pak Abdul Haris, saya jadi ingat hampir 15 tahun lalu ketika saya berkenalan dengan flight simulator. Saya hanya ingin share saja pengalaman pribadi, semoga berkenan.

Lima belas tahun lalu masih zaman Microsoft Flight Simulator 5.1 for DOS. Tampilan dan lain-lain jelas masih lebih mirip zaman batu, dibanding sekarang. Sejak awal saya tertarik software ini karena lebih dari sekadar GAME biasa, sisi edukasinya sangat potensial untuk dimanfaatkan pemakainya. Jika game biasa ukurannya adalah SCORE dan mati atau hidup, maka di flight simulator masih ada yang lebih penting dari sekadar mati/hidup, yakni analisis mengapa bisa begini/begitu, mengapa bisa jatuh, mengapa engine bisa shut down mendadak, dll.

Lima belas tahun lalu sangat berbeda dengan sekarang. Internet belum mewabah, malah baru BBS (bulletin board system), belum banyak world wide web. Pemakai internet bisa dihitung dengan jari. Saya termasuk yang beruntung seminggu sekali selama 2 jam bisa tersambung ke internet, itu pun BBS. Akibatnya dulu sangat sulit sharing dan membuat komunitas rekan-rekan sehobi seperti sekarang. Yang terjadi adalah, saya harus berusaha sendiri, memanfaatkan koneksi yang 2 jam seminggu itu untuk mencari info tentang hobi flightsim ini.

Flightsim-nya sendiri juga masih jauh dari sempurna (tapi sudah menjadi "surga" bagi saya waktu itu). MS Flight Simulator 5.1 for DOS. Sangat tidak user friendly seperti sekarang. Lebih banyak aspek "game"-nya daripada edukasinya. Tidak ada FMC, tidak ada overhead panel, tidak ada radar cuaca, tidak ada HELP CENTER di dalam FS untuk memudahkan newbie belajar, dll.

Peta penerbangan pun, dulu saya harus membuat sendiri. Wilayah terbang terbatas hanya antaraI
Chicago ke New York, atau malah seputar Chicago saja (Meigs airfield, Chicago O'Hare, Chicago Midway, Kankakee airport dan Champaign Urbana University airport - sampai hapal luar kepala karena... ya cuma di situ-situ saja terbangnya. Bali? Medan? Jogya? Eropa? Jangan bermimpi. Sama sekali tidak ada). Alhasil, peta penerbangan saya buat di kertas kwarto dengan tangan, memakai spidol warna. Kode VOR dan ILS bandara saya gambar manual di situ. Peta lusuh itu sampai sekarang masih ada, dan saya simpan untuk kenang-kenangan.

Sekarang zaman sudah sangat berubah. Para newbie yang menekuni hobby ini langsung di-expose dengan kecanggihan FSX. Mungkin mereka malah mengira bahwa FSX itu "game baru" yang beredar di pasaran (dan tidak melihat fakta mencengangkan bahwa FS sudah masuk ke dalam kategori game klasik yang secara konsisten dikembangkan selama puluhan tahun, dan punya andil besar dalam lahir dan tumbuhnya raksasa industri Microsoft).

Saya akui, FSX itu sangat memudahkan pemakainya untuk mempelajari segala hal mendasar mengenai aviasi. Jangan dibandingkan dengan FS 5.1 dulu, atau lebih parah lagi dengan FS sebelumnya (FS 1.0).

Saya sering sharing kepada sesama rekan atau saudara saya yang baru menggeluti hobi ini. Awalnya saya selalu mengatakan, yakinkan dulu keinginan mereka. Apakah ingin sekadar "have fun" atau memang serius ingin belajar? Karena jika hanya ingin "have fun", sayang sekali menghabiskan jutaan rupiah untuk membeli PC kelas berat, karena nantinya pasti akan kecewa dengan FS ini ("tidak menantang, bosen, ribet" demikian komentar yang banyak saya dengar). Banyak game kategori simulasi penerbangan yang menawarkan aspek "fun", di antaranya RED BARON, WAR OVER PACIFIC, dll. Mungkin game-game itu lebih cocok.

Namun jika memang ingin "belajar sambil bermain", Microsoft FS (bukan Microsot FLIGHT, lho), X-PLANE dan LOCK-ON serta FALCON (dua terakhir khusus simulasi pesawat tempur) bisa menjadi pilihan yang sangat baik.

Saya sangat menyarankan, alih-alih memakai FSX sebagai edisi terakhir keluarga Microsoft FS, lebih baik Pak Abdul Haris memakai FS2004. FSX, selain boros hardware, juga frame rate-nya tidak maksimal, sehingga agak mengganggu ketika bersimulasi (namun maaf, mungkin hardware Pak Abdul memang sudah cukup kuat menjalankan FSX, sehingga tidak ada masalah dengan frame rate). Tetapi, masih ada lagi salah satu kekurangan lain, yakni masalah ADD ON. Saat ini add on terbanyak masih untuk FS2004. Itulah alasan saya lebih menyarankan memakai FS2004.

Untuk Pak Abdul Haris dan putranya, saya menyarankan menginstalasi aplikasi berikut ini (saya tidak tahu apakah ada di FSX. Aplikasi ini based on FS2004):

FLIGHTMODEL:

1. Carenado Cessna 172
2. Carenado Cessna 182
3. PMDG Boeing 747-400
4. LEVEL-D Boeing 767
5. I-Fly Boeing 737-900ER
6. Leonardo Maddog MD-80
7. Wilco Feelthere Boeing 737-400
8. Flight1 ATR 72
9. Majestic Software DASH-8 Pilot Edition

Saya tidak menginstal apa-apa lagi selain flightmodel di atas. Menurut saya dan rekan-rekan lain, hanya flight model itulah yang paling realistis dibanding yang lainnya (sekali lagi untuk FS2004). Lupakan flight model bawaan (default) Microsoft. Hapus semua kalau perlu, karena mereka sangat sangat tidak realistis, baik dalam hal avionik, instrumen maupun karakteristik terbangnya. Dua flightmodel teratas adalah untuk latih dasar. Dua yang terbawah adalah turboprop. Selain itu jet. Khusus Airbus, saya tidak merekomendasikan apa pun, karena tidak ada yang realistik simulasinya.

SCENERY:

Scenery di sini menjadi sangat subjektif, tergantung kesukaan masing-masing user. Untuk Indonesia, saya rekomendasikan buatan BDO Aviation (Soekarno Hatta, Husein Sastranegara, Ngurah Rai serta Frans Kaisiepo), buatan iScenery (Adisucipto dan Juanda lama). Yang cukup wajib diinstal pertama kali adalah Indonesia MESH Scenery buatan Pak Bram (Indoflyer, silakan cari di website), gunanya untuk memperbaiki tingkat realita kontur geografis di Indonesia, based on pemetaan satelit. Ground Environment Professional dan Flight Environment Professional juga sangat baik untuk menyulap scenery menjadi lebih realistis.

UTILITY:

1. FS Navigator (gunakan versi 4.7)
2. FSUIPC
(dua di atas itu sangat wajib diinstal, karena sangat banyak kegunaannya. FSUIPC adalah media komunikasi antara FS dengan aplikasi-aplikasi pendukungnya).
3. FSBuild atau FSCommander untuk flight planning yang lebih detil
4. Active Sky Evolution (untuk mapping cuaca real time)
5. Radar Contact 4 (ATC yang realistis)
6. Jeppesen Sim Chart (peta navigasi yang diadaptasi dari peta penerbangan real)

Untuk awalnya, itu saja sudah cukup untuk mulai mempelajari FS dan dunia penerbangan.

Sisanya, selamat bergabung di Indoflyer, di sana banyak rekan-rekan yang senang berdiskusi mengenai hobby ini.

Terima kasih dan mohon maaf kalau mengganggu.

Salam,
Eko Nugroho

Tidak ada komentar:

Posting Komentar